History of Unikahidha

Unit Aktivitas Kerohanian Hindu Dharma Universitas Brawijaya yang biasa dikenal dengan nama UNIKAHIDHA, merupakan organisasi kemahasiswaan hindu yang sudah ada sejak jaman bahula. Dengan semakin berkembangnya populasi Hindu di brawijaya so semakin dirasakan perlunya suatu wadah yang dapat menaunginya. Dari dasar pemikiran itulah, maka terbentuklah organisasi ini. Awal terbentuknya, organisasi ini diberi nama KMHD atau Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma. Pada tahun 1989 namanya diganti menjadi UNIKAHIDHA. Tidak Banyak prasasti maupun lontar – lontar yang memuat kedaan Unikahidha pada waktu itu. Bahkan hingga saat ini tidak ada yang tahu pasti tanggal berdirinya UNIKAHIDHA. Yang terdeteksi hanya bulannya saja, yaitu bulan November.

Setelah melalui proses yang oanjang, rumit dan sangat melelahkan, akhirnya pada tahun 1994, UNIKAHIDHA punya yang namanya secretariat. Akan tetapi, ruangannya tidak begitu luas karena harus berbagi dengan UNITAS lain. Adapun letak sekretariatnya di Sekber lantai 2 kav 20. Pada tahun 1998, dengan semangat’45, berhasil menguarai penuh serta sedikit demi sedikit mengadakan perbaikan disana-sini hingga sekber seperti sekarang ini.

Walaupun UNIKAHIDHA notabene adalah organisasi, namun hal itu ga’ pernah tercermin dalam perilaku kesehariannya selama ini. Nuansa Inkosistensi sangat diikuti juga dengan penggantian kebijakan. Sehingga tercetus ide untuk membentuk UNIKAHIDHA yang selama ini tedak pernah jelas.

Seiring dengan bubarnya Senat pada tahun 1998, terbuka peluang untuk tiap unitas memperoleh otonomi seluas-luasnya. Namun ide itu baru terealisasi 2 tahun kemudian, setelah “ribut-ribut” mengenai referendum, atas inisiatif segelintir Founding Father yang menyebutnya sebagai Panitia Kecil. Tak terlepas juga dari peranan Ketua UNIKAHIDHA periode 1999/2000 yang menjabat saat itu, yaitu Bli Eddo Juniana. Dalam masa kepemimpinannya yang sangat “terbuka” terbentuk secara resmi AD/ART UNIKAHIDHA pada tahun 2000. AD/ART ini tebrntuk saat Musyawarah Umum Anggota Perdana yang diadakan di RKB (Ruang Kuliah Bersama). Untuk pertama kalinya terbentuk suatu pemerintahan di UNIKAHIDHA berdasarkan aturan yang jelas.

Kabinet millennium (2000/2001) yang dipimpin oleh I GM Wibawa JK, merupakan cabinet pertama yang mendapat kehormatan buat ngelakuin test-drive AD/ART yang baru plus sarat akan muatan reformasi. Oleh karena itu, tahun2000 merupakan salah satu tonggak sejarah yang penting dalam perjalanan UNIKAHIDHA, karena pada tahun inilah UNIKAHIDHA dilahirkan kembali sebagai suatu organisasi berdasarkan semangat intelektual, sosial dan religius. Yang namaya test-drive AD/ART tidak selalu berjalan mulus. Bukan ga’ mungkin pasal-pasal yang telah disepakati saat pembentukan AD/ART sudah benar-benar pas. Antara apa yang disepakati dan diharapkan dengan kenyataan saat diaplikasikan belum tentu menghasilkan suatu situasi yang sinergis, Hal ini barui terlihat saat kepengurusan 2000/2001 dijalankan.

Yang namanya test drive AD/ART tidak selalu berjalan mulus. Penerapannya sempat menimbulkan situasi yang tidak sinergis dengan harapan. Akhirnya AD/ART mengalami revisi untuk pertama kalinya pada MUA tahun 2001. MUA (Musyawarah Umum Anggota) merupakan ajang demokrasi tertinggi UNIKAHIDHA, di mana merupakan ajang penyaluran aspirasi anggota UNIKAHIDHA sekaligus pemilihan ketua baru UNIKAHIDHA untuk periode berikutnya. Pada saat itu I Wayan Wartama yang lebih akrab dipanggil “Alex” dipercaya untuk memimpin kepengurusan 2001/2002. Pada masa kepengurasan Alex, kembali tercetus ide untuk membentuk DPU (Dewan Perwakilan Unikahidha) dan penyusunan GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja). Namun pada MUA 2002, diputuskan bahwa untuk periode kepengurusan 2002/2003 DPU diuji cobakan terlebih dahulu. Apabila hasil uji coba dirasa bagus, maka dilanjutkan untuk periode selanjutnya. Pada saat itu yang terpilih menjadi Ketua DPU adalah I Gede PY, sedangkan kepengurusan UNIKAHIDHA periode 2002/2003 dipimpin oleh Kadek Ferry Gunawan.

Kepengurusan Kadek Ferry Gunawan beberapa kali mendapatkan sandungan. Walupun demikian, semua program kerja yang telah dicanangkan dapat diselesaikan dengan baik, hingga MUA 2003 lalu. Pada MUA 2003, DPU ditetapkan untuk dijalankan lagi dengan aturan yang lebih jelas dan di sahkan dalam MUA. MUA 2003 ini sempat mengalami ketegangan saat membahas aturan mengenai pengunduran diri pengurus inti, hingga memakan waktu yang cukup lama. Pada MUA 2003 ini diputuskan I Wayan Praja Murdana sebagai Ketua UNIKAHIDHA periode 2003/2004. Suasana baru dalam kepengurusan I Wayan Praja Murdana mulai terasa walaupun ada beberapa hambatan kecil, program kerja dapat dilaksanakan dengan lancar, hingga akhirnya terlaksana MUA 2004 yang memutuskan I Komang Antara sebagai ketua Unikahidha peiode 2004/2005. Masa kepengurusan komang hamper semua program terlaksana. Pada MUA 2005 yang lalu, terjadi insiden yang tidak terduga dapat dilakukan beberapa “arek” Unikahidha. Hal ini dipicu oleh pengunduran salah satu calon ketua yang mengudurkan diri. Saat itu suasana benar-benar memanas, seakan kita semua bukan dari satu naungan organisasi. Akan tetapi, MUA yang dilakukan selama 2 hari akhirnya dapat diselesaikan juga. Pada MUA kali ini juga terbentuk team pembuat website yang akan dicobakan bergabung dengan b-team pada kepengurusan 2005/2006. Walaupun sempat memanas, akhirnya terpilih juga ketua UNIKAHIDHA yang baru periode 2005/2006, yaitu Ida Bagus Mahendra. Semoga dimasa kepengurusan ini, terjadi perubahan yang menuju kebaikan UNIKAHIDHA.

0 komentar:

Posting Komentar